Senin, 16 Agustus 2010

Ke Ipoh Karena Salah Jalan

Perjalanan ini sebenarnya sudah cukup lama yaitu sekitar Maret 2007, di Minggu pagi dia bertanya kepadaku mau jalan ke mana dan aku bilang kalau aku ingin ke Batu Cave. "Oh that place was not too far from my clinic in Gombak" Wah kebetulan neh dan segera kita pergi dan seperti biasa temanku selalu mengendarai mobilnya dengan elegan sambil memutar radio Malaysia yang ternyata memutar lagu yang hampir semuanya adalah lagu-lagu Indonesia...wah bangga dong aku

Setelah beberapa lama akupun bertanya apakah tidak salah jalan karena setahu Batu Cave itu arahnya sama dengan kalau ke Genting dan dengan percaya diri dia bilang, "Aku ini orang KL mana mungkin salah jalan lagian enggak jauh dari tempat kerjaku!" Upss.. Ok mending aku diam daripada nanti dia ngambek enggak jadi deh diantar ke Batu Cave tapi sudah hampir 1 jam kok beda ya jalannya dan sekali lagi aku bilang,"Kayaknya kamu benar-benar salah jalan deh?" Diapun bilang iya aku salah jalan sambil senyum-senyum tapi gak apa-apa kita bisa ke Batu Cave lain kali aja... so...? "Jangan kuatir kita ke Ipoh saja." Haaaa bukankah itu jauh lebih dari 300 km tapi dia bilang tak apa apa sekalian jalan sudah terlanjur salah he he he...memang temanku ini paling pandai mengelak dan bersilat lidah kata orang Malaysia..

Wow aku tentu saja senang karena aku belum pernah ke Ipoh yang terkenal dengan kue pia, biskuit perisa ayam dan juga white coffee nya selain itu juga cukup jauh dari KL jadi kapan lagi kalau gak ada yang nganterin kayaknya gak mungkin aku jalan ke sana sendiri deh.

Perjalanan cukup jauh dan kita berhenti sebentar di sebuah kedai dan aku pesan nasi lemak dan temanku memesan yong to fu, hm lumayan enak karena lapar dan pegawai kedai kebanyakan orang dari Indonesia...

Setelah perjalanan sekitar 3 jam kami sampai di kota Ipoh dan temanku berhenti di pompa bensin kemudian segera keliling kota dan mencari makanan khas dari kota Ipoh yaitu Ayam Garam, wah aku jadi ingat ini makanan yang sudah jarang dibuat di kota-kota besar. Bahannya adalah ayam utuh yang sudah dibersihkan dan bagian dalam diberikan rempah-rempah (chinese herbs) kemudian dibenamkam dalam kuali yang berisi garam dan dioven sehingga ayam menjadi juicy di bagian dalam tetapi bagian depan kering kesat hmmm aroma rempahnya keluar saat ayam kita belah.... sungguh makanan sehat dan baik untuk stamina he he he... Kami membeli 3 ekor ayam yang kemudian dibungkus dengan kertas untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh 2 ekor untuk Ibu temanku dan yang seekor untuk dimakan berdua (hu rakus ya kita ini)

Perjalanan dilanjutkan kembali, kita mampir ke toko pia dan bentuknya unik-unik dengan macam-macam binatang mulai dari yang biasa-biasa hingga model dinosaurus segala dan aku sempat berfoto di tempat itu dan membeli beberapa potong dan juga mampir ke sebuah supermarket yang banyak menjual makanan khas Ipoh, aku mencoba beli biskuit perisa ayam dan rasanya huhhh seperti makan kue dilapis bumbu pecel dan tidak cocok untuk lidahku jadi aku beli yang lainnya serta beberapa pak white coffee selagi di tempat asalnya Ipoh

Karena lapar akhir kita makan siang di sebuah kedai makanan chinese dan hm enak sekali makanannya atau mungkin karena sudah lapar sekali dan tak banyak yang bisa diceritakan mengenai makananannya karena bukan sesuatu yang khas.

Dalam perjalanan balik, temanku bilang agar tidak kecewa karena tidak bisa melihat Batu Cave maka kita mampir ke sebuah kuil yang letaknya di dalam gua seperti di Batu Cave dan sekali lagi temanku selalu sok tahu karena kuil ini jauh sekali ke dalam kampung hampir 1 jam perjalanan sebelum sampai ke kuil tersebut. Temanku ini memang orang yang sangat baik dan suka menolong teman, thank ya bror.. you are so nice friend to have. Udaranya cukup sejuk karena kita berada di bawah tebing batuan kapur yang tinggi dan pemandangannya cukup asri.

Kamipun masuk ke dalam gua tersebut dan banyak sekali patung-patung dari logam kuningan seperti Budha, Smiling Budha, Kwan Im dan yang lain-lainnya dan cukup banyak orang yang datang untuk sembayang ataupun sekedar berkunjung dan semuanya selalu berpose ria di dalam maupun di luar gua. Banyak stalaktit dan stalakmit yang indah di dalam gua tersebut dan terasa sangat lembab di dalamnya.

Setelah cukup puas mengelilingi dan melihat apa yang ada dalam kuil tersebut kamipun pulang ke Kuala Lumpur dan segera menikmati ayam garam tersebut nyam nyam benar-benar yummy.. mau..mau...mau?

2 komentar:

alwan_16 mengatakan...

Salah Jalan yg menyenangkan mas..
Ku penasaran Ayam Garamnya tuh..di sini gak ada tha mas...rasanya asin banget kali yah.. :)

budi's world mengatakan...

Iya salah jalan yang menyenangkan kayak mau Royal Plaza jadinya ke Blitar kali he he... ayam garam itu gak asin tapi enak karena proses pemanggangannya menggunakan media garam kasar yang dipanaskan jadi gak gosong dan tetap empuk dagingnya... mau kan?